Panggilan interview adalah sebuah kesempatan yang sangat berharga dalam mencari pekerjaan. Namun, ada kalanya Anda harus menghadapinya dengan keputusan untuk menolaknya. Lantas, bagaimana cara menolak panggilan interview dengan sopan dan benar?
Dalam artikel ini, kami akan membahas 15 cara untuk menolak panggilan interview dengan baik dan benar beserta contohnya, sehingga Anda dapat menjaga reputasi Anda dalam dunia profesional.
Menolak panggilan interview dengan baik adalah langkah penting dalam membangun hubungan yang baik dengan perusahaan yang bersangkutan. Ini bisa memengaruhi kesempatan Anda di masa depan dan menciptakan kesan positif di kalangan rekruter dan perusahaan.
Sebelum Anda mengambil langkah ini, penting untuk mempersiapkan diri secara mental. Anda mungkin merasa bersalah atau takut akan konsekuensinya, namun memiliki persiapan mental yang baik akan membantu Anda menghadapinya dengan lebih tenang.
Ada beberapa teknik yang dapat Anda gunakan untuk menolak panggilan interview dengan sopan. Salah satunya adalah memberikan alasan yang tepat dan jujur. Berikut ini adalah berbagai cara menolak panggilan interview:
Hindari menolak panggilan interview tanpa alasan yang jelas. Ini bisa merusak reputasi Anda dan memengaruhi peluang di masa depan.
Ketika Anda menolak panggilan interview, berikan alasan yang jujur. Ini bisa meliputi jadwal yang padat, komitmen lain, atau pertimbangan pribadi.
Jika memungkinkan, tawarkan alternatif kepada perusahaan. Misalnya, Anda dapat menyarankan tanggal atau waktu yang lebih sesuai untuk Anda.
Selalu sampaikan apresiasi Anda atas kesempatan yang diberikan. Ini akan meninggalkan kesan positif.
Setelah menolak panggilan interview dengan alasan menjadwalkan ulang, jangan lupakan untuk melakukan follow-up. Ini bisa melalui email atau telepon untuk menjaga hubungan yang baik.
Jika masih bingung untuk menolak panggilan interview, berikut adalah 15 contoh kalimat untuk menolak panggilan interview yang bisa Anda ikuti:
Contoh: “Saya ingin mengucapkan terima kasih atas undangan wawancara ini. Namun, karena situasi yang tidak terduga, saya harus membatalkannya. Saya berharap Anda dapat memahami.”
Contoh: “Saya mengalami keadaan mendesak dan tidak dapat menghadiri wawancara pada tanggal yang telah ditetapkan. Apakah mungkin untuk menjadwalkan ulang wawancara?”
Contoh: “Apakah ada opsi untuk menjadwalkan ulang wawancara ini pada waktu yang lebih cocok bagi saya? Saya yakin bahwa saya akan dapat memberikan fokus penuh pada waktu tersebut.”
Contoh: “Sebelumnya, saya ingin memastikan bahwa saya memenuhi semua persyaratan untuk posisi ini. Jika tidak, mungkin lebih baik bagi kami untuk tidak melanjutkan wawancara.”
Contoh: “Sayangnya, jadwal wawancara ini bertabrakan dengan komitmen lain yang sudah saya miliki. Bisakah kita mencari solusi bersama untuk menemukan waktu yang lebih sesuai?”
Contoh: “Saya sedang mengalami masalah kesehatan dan saya tidak akan dapat menghadiri wawancara ini. Saya harap Anda dapat memahami keadaan saya saat ini.”
Contoh: “Saya menyadari bahwa lokasi wawancara ini agak jauh dari tempat tinggal saya. Mungkin ada alternatif lain yang lebih dapat diakses atau kita bisa melakukan wawancara melalui video call.”
Contoh: “Saya menyadari bahwa saya tidak dapat hadir dalam wawancara ini, namun apakah ada opsi untuk wawancara telepon atau melalui video call? Saya siap untuk berpartisipasi dengan cara tersebut.”
Contoh: “Setelah mempertimbangkan hasil tahap sebelumnya, saya rasa lebih baik untuk tidak melanjutkan ke tahap wawancara. Saya berterima kasih atas kesempatan ini.”
Contoh: “Sebelumnya, saya ingin meminta informasi lebih lanjut tentang perusahaan dan posisi ini sebelum saya memutuskan untuk melanjutkan ke wawancara. Hal ini akan membantu saya dalam mengambil keputusan.”
Contoh: “Saya telah mencoba untuk menghubungi pihak terkait namun belum menerima konfirmasi atau informasi lebih lanjut mengenai wawancara ini. Apakah Anda bisa membantu memastikan semua detail terkait?”
Contoh: “Saya ingin berterima kasih atas undangan ini. Namun, saya telah menerima penawaran dari perusahaan lain yang lebih sesuai dengan kebutuhan saya. Saya berharap Anda memahami situasi saya.”
Contoh: “Saya ingin membicarakan tentang perkiraan gaji dan tunjangan sebelum kita melanjutkan ke tahap wawancara. Hal ini akan membantu memastikan bahwa kita berada pada jalur yang sesuai.”
Contoh: “Saya ingin memberi tahu bahwa saya telah mendapatkan kesempatan lain yang lebih sesuai dengan tujuan dan minat saya. Saya berterima kasih atas kesempatan ini.”
Contoh: “Saya ingin meminta maaf, tetapi ada beberapa kebijakan di perusahaan saya yang menghalangi saya untuk mengikuti wawancara eksternal. Saya harap Anda dapat memahami situasi ini.”
Pastikan untuk selalu menyampaikan penolakan dengan sopan dan menghargai kesempatan yang diberikan. Juga, buka pintu untuk komunikasi lebih lanjut jika ada hal-hal yang perlu diklarifikasi.
Menolak panggilan interview dengan baik dan benar adalah langkah yang penting dalam membangun reputasi profesional Anda. Ingatlah untuk selalu berlaku sopan, jujur, dan menghargai kesempatan yang diberikan kepada Anda.
Dengan melakukannya, Anda akan menjaga hubungan yang baik dengan dunia kerja dan membuka pintu untuk peluang yang lebih baik di masa depan.