DOHC Adalah: Mengenal Teknologi Mesin DOHC

DOHC Adalah: Mengenal Teknologi Mesin DOHC

DOHC atau Dual Overhead Camshaft adalah salah satu teknologi mesin yang digunakan dalam kendaraan bermotor. Dalam artikel ini, kabarpos akan mengulas lebih dalam mengenai DOHC, termasuk sejarahnya, keunggulannya, perbedaan dengan SOHC, jenis-jenisnya, penggunaannya dalam industri otomotif, serta tips perawatannya.

Apa itu DOHC?

DOHC adalah Double Overhead Camshaft, yang dalam bahasa Indonesia berarti Dua Poros Nok-Kelabu Atas. Ini adalah jenis konfigurasi mekanisme katup pada mesin kendaraan yang menggunakan dua poros nok-kelabu (camshaft) di atas kepala silinder (overhead). Setiap poros nok-kelabu mengendalikan katup masuk dan katup buang pada silinder yang terkait.

Cara Kerja DOHC

Nah, penasaran nggak sih dengan cara kerja mesin dohc ini? Pada mesin DOHC, terdapat dua poros nok-kelabu di atas kepala silinder, yaitu satu poros untuk katup masuk (intake) dan satu poros untuk katup buang (exhaust). Poros nok-kelabu ini dihubungkan dengan poros engkol melalui rantai penggerak (timing chain) atau sabuk gigi (timing belt). Ketika poros engkol berputar, poros nok-kelabu akan mengikuti pola kemiringan dan profil nok-kelabu yang tepat untuk membuka dan menutup katup dengan presisi.

Keunggulan Mesin DOHC

Mesin kendaraan telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir dan teknologi yang ada saat ini sangat jauh berbeda dengan yang ada pada zaman dahulu. Salah satu teknologi mesin yang semakin populer digunakan di kendaraan modern adalah Double Overhead Camshaft (DOHC). Berikut ini adalah keunggulan mesin DOHC dan mengapa teknologi ini semakin populer di kalangan produsen kendaraan dan pengemudi di seluruh dunia.

1. Meningkatkan Performa Mesin

Salah satu keunggulan utama dari mesin DOHC adalah kemampuannya untuk meningkatkan performa mesin. Dengan menggunakan dua poros nok-kelabu (camshaft), mesin dapat mengalirkan lebih banyak udara ke dalam silinder dan membuang gas buang lebih efisien. Dengan kontrol yang lebih baik atas katup masuk dan katup buang, mesin dapat mengoptimalkan aliran udara dan bahan bakar, yang pada akhirnya meningkatkan performa mesin dalam hal daya, torsi, dan responsivitas. Mesin DOHC juga memungkinkan peningkatan efisiensi pembakaran, yang menghasilkan lebih banyak tenaga dengan jumlah bahan bakar yang lebih sedikit.

2. Tingkat Putaran yang Tinggi

Mesin DOHC juga memungkinkan tingkat putaran yang lebih tinggi. Dengan menggunakan dua poros nok-kelabu terpisah untuk mengendalikan katup masuk dan katup buang, DOHC memungkinkan mesin untuk mencapai tingkat putaran yang lebih tinggi. Hal ini menguntungkan dalam menciptakan tenaga ekstra pada kecepatan tinggi dan memaksimalkan performa mesin pada kondisi yang menuntut seperti balap atau akselerasi cepat.

3. Kontrol Valve yang Lebih Baik

Keuntungan lain dari mesin DOHC adalah kontrol valve yang lebih baik. Dua poros nok-kelabu terpisah pada DOHC memungkinkan waktu buka dan tutup katup dapat diatur dengan lebih presisi, memungkinkan peningkatan efisiensi pembakaran dan mengurangi pemborosan energi. Kontrol yang lebih baik ini juga membantu mengurangi getaran dan kebisingan mesin. Dalam hal ini, mesin DOHC juga lebih ramah lingkungan karena emisi gas buang yang lebih rendah.

4. Desain yang Kompak

Mesin DOHC umumnya memiliki desain yang lebih kompak dibandingkan dengan mesin dengan konfigurasi katup yang lebih tua seperti Single Overhead Camshaft (SOHC). Desain yang lebih ringkas ini memungkinkan mesin DOHC untuk lebih mudah dipasang pada kendaraan, sehingga dapat digunakan pada berbagai jenis kendaraan seperti mobil, truk, dan SUV. Selain itu, desain yang lebih ringkas juga membantu meningkatkan kinerja mesin dengan mengurangi gesekan dan mempercepat aliran udara.

Perbedaan DOHC dan SOHC

Perbedaan antara DOHC (Double Overhead Camshaft) dan SOHC (Single Overhead Camshaft) terletak pada jumlah poros nok-kelabu (camshaft) yang digunakan dan konfigurasi mekanisme katup pada mesin kendaraan. Berikut adalah perbedaan utama antara DOHC dan SOHC:

1. Jumlah Poros Nok-Kelabu:

  • DOHC: DOHC menggunakan dua poros nok-kelabu terpisah di atas kepala silinder. Satu poros nok-kelabu mengendalikan katup masuk (intake) dan satu poros nok-kelabu mengendalikan katup buang (exhaust). Ini berarti ada empat nok-kelabu secara keseluruhan pada mesin DOHC.
  • SOHC: SOHC menggunakan satu poros nok-kelabu di atas kepala silinder yang mengendalikan baik katup masuk maupun katup buang. Dalam hal ini, ada dua nok-kelabu pada mesin SOHC.

2. Kompleksitas:

  • DOHC: Karena menggunakan dua poros nok-kelabu terpisah, mesin DOHC cenderung lebih kompleks dan membutuhkan lebih banyak komponen. Hal ini termasuk tambahan rantai penggerak atau sabuk gigi, tuas penghubung, dan perangkat lainnya.
  • SOHC: Dalam desain SOHC, dengan hanya menggunakan satu poros nok-kelabu, mesin memiliki konstruksi yang lebih sederhana dan lebih sedikit komponen yang terlibat.

3. Tingkat Putaran:

  • DOHC: Mesin DOHC memiliki kemampuan untuk mencapai tingkat putaran yang lebih tinggi. Dengan menggunakan dua poros nok-kelabu terpisah, masing-masing poros dapat dirancang secara khusus untuk mengendalikan katup masuk dan katup buang, memungkinkan mesin beroperasi pada tingkat putaran yang lebih tinggi.
  • SOHC: Mesin SOHC cenderung memiliki batasan pada tingkat putaran yang lebih rendah dibandingkan dengan DOHC. Hal ini karena satu poros nok-kelabu harus mengendalikan kedua katup masuk dan katup buang, yang dapat membatasi aliran udara dan performa mesin pada tingkat putaran yang lebih tinggi.

4. Ukuran dan Berat:

  • DOHC: Mesin DOHC umumnya memiliki ukuran dan berat yang lebih besar dibandingkan dengan mesin SOHC. Hal ini disebabkan oleh adanya komponen tambahan seperti poros nok-kelabu ekstra, rantai penggerak/sabuk gigi tambahan, dan tuas penghubung.
  • SOHC: Mesin SOHC cenderung memiliki ukuran dan berat yang lebih kecil karena menggunakan satu poros nok-kelabu dan lebih sedikit komponen.

Pilihan antara DOHC dan SOHC tergantung pada kebutuhan dan tujuan penggunaan kendaraan. DOHC lebih sering digunakan pada kendaraan performa tinggi atau mobil sport yang membutuhkan tingkat putaran yang tinggi, sementara SOHC lebih umum digunakan pada kendaraan sehari-hari yang fokus pada efisiensi bahan bakar dan biaya produksi yang lebih rendah.

Jenis jenis DOHC

Terdapat beberapa jenis DOHC yang dapat ditemui pada mesin kendaraan. Berikut adalah beberapa jenis DOHC yang umum:

1. DOHC dengan Penggerak Rantai (Chain-Driven DOHC):

Jenis ini menggunakan rantai penggerak untuk menghubungkan poros nok-kelabu dengan poros engkol. Rantai penggerak biasanya terbuat dari baja dan memiliki umur pakai yang panjang. DOHC dengan penggerak rantai merupakan jenis yang paling umum ditemui pada kendaraan modern.

2. DOHC dengan Penggerak Sabuk Gigi (Belt-Driven DOHC):

Pada jenis ini, penggerak sabuk gigi digunakan sebagai penghubung antara poros nok-kelabu dan poros engkol. Sabuk gigi sering terbuat dari bahan karet yang diperkuat dengan serat, seperti serat fiberglass atau kevlar. Meskipun sabuk gigi biasanya lebih tenang dan membutuhkan sedikit perawatan, mereka perlu diganti secara berkala sesuai dengan rekomendasi produsen.

3. DOHC Variabel (Variable Valve Timing, VVT-DOHC):

DOHC variabel menggunakan teknologi yang memungkinkan penyesuaian waktu buka dan tutup katup secara variabel. Ini dilakukan dengan menggunakan sistem pengaturan mekanis atau elektronik yang memungkinkan pengaturan waktu katup yang optimal berdasarkan kondisi mesin saat ini. Teknologi VVT-DOHC membantu meningkatkan efisiensi pembakaran, respons mesin, dan penghematan bahan bakar.

4. DOHC dengan Mekanisme Katup yang Berbeda:

Terdapat variasi dalam mekanisme katup yang digunakan pada DOHC. Contohnya adalah DOHC dengan katup per silinder (four-valve-per-cylinder), yang menggunakan dua katup masuk dan dua katup buang per silinder untuk meningkatkan aliran udara dan efisiensi. Ada juga DOHC dengan katup variabel, yang menggabungkan teknologi VVT dengan konfigurasi katup yang berbeda untuk meningkatkan performa dan efisiensi.

Penting untuk diingat bahwa jenis DOHC yang digunakan pada mesin kendaraan dapat bervariasi tergantung pada produsen, model kendaraan, dan spesifikasi mesin yang diinginkan. Setiap jenis DOHC memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan pemilihan jenis DOHC yang tepat tergantung pada kebutuhan dan prioritas pengguna.

Tips Perawatan DOHC

Berikut adalah beberapa tips perawatan untuk menjaga kinerja dan umur mesin DOHC Anda:

1. Ganti Oli secara Teratur

Oli mesin yang bersih dan berkualitas sangat penting untuk melumasi komponen mesin. Pastikan Anda mengganti oli sesuai dengan rekomendasi produsen kendaraan. Periksa juga level oli secara berkala untuk memastikan bahwa mesin memiliki jumlah oli yang cukup.

2. Periksa dan Ganti Filter Udara

Filter udara yang kotor dapat menghambat aliran udara ke dalam mesin, mempengaruhi kinerja dan efisiensi. Periksa filter udara secara berkala dan gantilah jika terlihat kotor atau tersumbat.

3. Periksa dan Bersihkan Filter Bahan Bakar

Filter bahan bakar yang kotor dapat menyebabkan penurunan aliran bahan bakar ke mesin. Periksa filter bahan bakar secara rutin dan bersihkan atau gantilah jika terdapat kotoran atau penyumbatan.

4. Perhatikan Suhu Mesin

Suhu mesin yang terlalu panas dapat merusak komponen-komponen penting. Pastikan sistem pendingin mesin berfungsi dengan baik, periksa level cairan pendingin, dan pastikan tidak ada kebocoran pada sistem pendingin.

5. Jaga Sistem Bahan Bakar Bersih

Penggunaan bahan bakar yang bersih dan berkualitas membantu menjaga kinerja mesin. Hindari pengisian bahan bakar di tempat yang tidak terpercaya dan gunakan bahan bakar yang sesuai dengan rekomendasi produsen kendaraan.

6. Lakukan Perawatan Rutin

Ikuti jadwal perawatan yang ditetapkan oleh produsen kendaraan. Ini termasuk penggantian busi, penggantian sabuk penggerak (jika ada), pemeriksaan sistem pengapian, dan pemeriksaan umum mesin oleh mekanik yang terpercaya.

7. Hindari Over-Revving

Hindari memutar mesin pada tingkat putaran yang sangat tinggi secara berlebihan. Meskipun mesin DOHC mampu bekerja pada tingkat putaran yang lebih tinggi, tetap penting untuk menghindari over-revving yang dapat merusak komponen internal mesin.

8. Panaskan Mesin dengan Baik

Sebelum mengemudi, pastikan mesin telah mencapai suhu kerja yang optimal. Jangan langsung mengemudi dengan mesin dingin karena ini dapat mempengaruhi kinerja dan umur mesin.

9. Perhatikan Tanda-Tanda Masalah

Waspadai tanda-tanda masalah pada mesin, seperti suara yang tidak normal, getaran berlebihan, penurunan performa, atau peningkatan konsumsi bahan bakar. Jika Anda mencurigai adanya masalah, segera periksakan ke bengkel atau mekanik terpercaya.

10. Jaga Kualitas Bahan Bakar

Gunakan bahan bakar berkualitas tinggi dan hindari penggunaan bahan bakar yang terkontaminasi atau kualitasnya meragukan. Bahan bakar yang buruk dapat merusak komponen mesin.

11. Hindari Pemanasan Berlebihan

Jika kendaraan Anda terpaksa berada dalam kondisi macet atau berhenti dalam waktu yang lama, hindari membiarkan mesin terus-menerus berjalan tanpa pergerakan. Hal ini dapat menyebabkan pemanasan berlebihan pada mesin. Jika terjebak dalam kemacetan yang parah, matikan mesin jika memungkinkan untuk menghindari pemanasan berlebihan.

12. Perhatikan Tegangan Sabuk Penggerak

Jika mesin DOHC Anda menggunakan sabuk penggerak, periksa kondisi dan tegangan sabuk secara berkala. Pastikan sabuk tidak aus, kendor, atau terdapat retakan. Sabuk yang longgar atau aus dapat menyebabkan penurunan performa mesin atau bahkan kerusakan komponen lainnya. Jika diperlukan, sesuaikan tegangan sabuk atau gantilah jika sudah dalam kondisi yang buruk.

13. Hindari Perubahan Tiba-tiba dalam RPM

Hindari perubahan tiba-tiba dalam RPM (putaran per menit) mesin. Jika Anda ingin melakukan akselerasi cepat, lakukan dengan lancar dan perlahan tanpa memaksakan mesin secara berlebihan. Perubahan tiba-tiba dalam RPM dapat menimbulkan stres pada komponen mesin dan mempengaruhi umur mesin secara keseluruhan.

14. Bersihkan dan Pertahankan Kelistrikan yang Baik

Pastikan sistem kelistrikan pada mesin DOHC tetap bersih dan terawat dengan baik. Bersihkan terminal dan kabel-kabel penghubung secara teratur untuk memastikan koneksi yang baik dan menghindari masalah kelistrikan yang dapat mempengaruhi kinerja mesin.

15. Periksa dan Ganti Busi secara Berkala

Busi yang kotor atau aus dapat mempengaruhi pembakaran yang efisien dalam silinder. Periksa kondisi busi secara berkala dan gantilah jika diperlukan sesuai dengan rekomendasi produsen kendaraan. Pemilihan busi yang sesuai dengan spesifikasi mesin juga penting untuk menjaga kinerja optimal.

16. Periksa Sistem Pemasukan dan Pengeluaran Udara

Pastikan sistem pemasukan dan pengeluaran udara pada mesin DOHC tidak terhalang atau tercemar oleh kotoran atau debris. Bersihkan saluran udara dan saluran knalpot secara teratur agar aliran udara tetap lancar dan optimal.

17. Hindari Overloading atau Beban Berlebih

Jangan membebani mesin dengan beban yang berlebihan, seperti menarik beban yang melebihi kapasitas kendaraan atau memaksakan mesin untuk bekerja di luar batas kemampuannya. Overloading dapat menyebabkan kerusakan pada mesin dan komponen lainnya.

18. Gunakan Suhu yang Optimal saat Start-up

Saat memulai mesin DOHC, pastikan Anda menggunakan suhu yang optimal untuk memulai kendaraan. Menghidupkan mesin pada suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas dapat mempengaruhi performa dan umur mesin.

Kesimpulan

DOHC atau Dual Overhead Camshaft adalah teknologi mesin yang menggunakan dua nok penggerak katup di atas kepala silinder. Teknologi ini memiliki keunggulan dalam hal performa, efisiensi bahan bakar, suara yang lebih halus, dan desain yang kompak. DOHC digunakan secara luas dalam industri otomotif, baik dalam mobil maupun sepeda motor. Untuk menjaga kinerja mesin DOHC, perawatan yang baik sangat penting.

I am an SEO content writer who has more than 3 years of experience. Besides that, I also like anything related to digital marketing. To know more about me, you can click the link here

You might also like